B. Indonesia

Pertanyaan

Cerita fantasi Wiz dan belimbing ajaib.Dikembangkan dari deskripsi latar,dekembangkan dengan mengubah latar, Dan dikembangkan dengan surprise.
KALO GAK TAU CERITANYA CARI DI GOOGLE JANGAN JAWAB CERITANYA MANA .

1 Jawaban

  • Di sebuah hutan Remis,, tampak sebuah rumah kecil dengan bentuk rumah yang unik. Bentuknya menyerupai jamur dan berukuran lebih kecil dibandingkan dengan rumah-rumah pada umumnya. Pintunya diberi cat berwarna merah, sangat bertolak belakang dengan warna abu-abu yang melapisi dinding-dindingnya. Di sekitar rumah itu terdapat berbagai jenis tanaman.

    Tampaknya itu adalah rumah seorang kurcaci. Sebut saja ia Wis. Seorang kurcaci yang bekerja sebagai pedagang sayuran. Sore itu, langit diselimuti warna jingga keemasan yang indah. Ditambah lagi dengan angin yang berhembus sepoi-sepoi. Wis berjalan sembari bersiul dengan menenteng keranjang yang hanya menyisakan beberapa sayuran dan sepotong roti yang akan dijadikannya sarapan esok hari. Ssepertinya hari ini dagangannya terjual dengan cukup banyak.

    Dalam perjalanannya Wis dikejutkan dengan suara rintihan perempuan. Ia mulai menajamkan pendengaran dan penglihatannya. Ia menoleh ke kanan dan ke kiri berusaha mencari sumber suara itu. Akhirnya, ia menangkap seorang perempuan tua yang sedang terduduk sembari memegang perutnya.
    "apa yang nenek lakukan di sini?" tanya Wis menghampiri perempuan tua itu.
    "Nenek benar2 lapar, nak. Nenek tidak berhasil menjual kayu2 ini. Dan sekarang perut nenek benar2 sakit," kata nenek itu terbata2 sembari menunjukkan setumpuk kayu yang terikat dengan rapi.
    "Baiklah, nek. Kalau begitu, makanlah roti ini. Semoga saja bisa membuat nenek kenyang," kata Wis menyerahkan rotinya.
    "Terima kasih banyak, nak. Ambillah bibit belimbing ini, semoga bisa bermanfaat bagimu," kata nenek itu memberikan sebuah bungkusan yang berisi bibit belimbing.
    "terima kasih, nek. Rumah nenek dimana? Aku akan mengantarkan nenek sebelum hari gelap," kata wis mengambil bungkusan yang diserahkan nenek itu.
    "Tidak perlu nak. Nenek bisa pulang sendiri. Rumah nenek tidak jauh dari sini, di balik bukit ini," kata nenek itu menunjuk ke bukit di sebelah kiri mereka. Wis mengalihkan pandangannya menuju bukit yang ditunjuk nenek itu.
    "Tak apa, nek. Aku akan mengantarkan nenek," kata Wis menoleh kembali ke arah nenek tadi. Tapi betapa terkejutnya ia karena tidak mendapati nenek tadi. Akhirnya ia memutuskan untuk pulang ke rumahnya sebelum hari semakin gelap. Setibanya ia di rumah, ditanamnya bibit belimbing itu, tidak lupa ia memberi pupuk dan menyiraminya.

    Keesokan harinya, di saat mentari mulai menunjukkan sinarnya dan suara cicitan burung beragam jenins mulai menggema, Wis kembali dibuat terkejut. Belimbing yang ditanamnya semalam kini telah tumbuh besar bahkan menghasilkan buah yang banyak. Buah itupun memiliki warna beragam. Ada merah, kuning, hijau, bahkan biru.
    "Apa yang terjadi? Apakah belimbing ini bisa dimakan?"gumam Wis.
    "Tentu saja bisa, tuan," sebuah suara mengejutkannya.
    "Siapa itu?? Siapa yang berbicara?" tanya Wis mencari sumber suara.
    "Aku disini tuan. Tepat di hadapanmu. Aku adalah belimbing ajaib. Buahku akan membantumu untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit," kata belimbing itu lagi.
    "Benarkah itu?" Tanya Wis seakan tidak percaya.
    "Tentu saja. Bukankah kau semalam terluka saat menanamku, tuan? Cobalah makan belimbing yang berwarna merah, maka luka itu akan sembuh," kata belimbing itu. Dengan ragu-ragu, Wis mengambil sebuah belimbing berwarna merah dan memakannya. Sungguh ajaib, luka di tangannya sembuh seketika.
    "Rupanya kau benar. Bolehkah aku memetik beberapa buahmu? Aku akan membantu orang2 yang sedang sakit," kata Wis meminta ijin.
    "Tentu saja tuan. Kau yang menanamku maka kau boleh memetik sebanyak apapun yang kau inginkan. Dan ingatlah khasiatnya sesuai dengan warnanya. Merah untuk menyembuhkan luka, kuning untuk mengobati asma, hijau untuk mengobati sakit perut dan biru untuk menolong saat tersesat," kata belimbing itu.
    "Terima kasih. Aku akan mengingatnya. Semoga aku bisa mbantu banyak orang.
    Akhirnya, Wis pun berkeliling desa di sekitar hutan itu dan membantu siapa saja yang butuh pertolongan. Dan itu selalu dilakukannya dengan hati yang ikhlas. Semua orang pun sangat menyayangi Wis dan mereka menganggap bahwa Wis adalah seorang pahlawan yang dikirim dewa ke bumi untuk membantu orang2 di bumi.
    End.

Pertanyaan Lainnya