B. Indonesia

Pertanyaan

1. tentukan tema , latar , dan penokohan berdasarkan kutipan cerpen Nasibku Nasibmu dan Cerpen Tiga Butir Kurma Per Kepala !
2. tunjukkan keterkaitan antarunsur cerpen ( tema , latar dan penokohan ) untuk memaknai cerpen secara utuh !
3. analisislah nilai nilai kehidupan dalam cerpen Nasibku Nasibmu dan Cerpen Tiga Butir Kurma Per Kepala dengan nilai kehidupan sehari - hari !
4. bandingkan nilai kehidupan dalam cerpen cerpen Nasibku Nasibmu dan Cerpen Tiga Butir Kurma Per Kepala dengan nilai kehidupan sehari - hari !
5. simpulkan nilai kehidupan dalam cerpen yang dapat menjadi teladan siswa !



di bantu yaahhh kak !!!

1 Jawaban

  • 1. Tema
    Tema kutipan cerpen “Tiga Butir Kurma per Kepala” yaitu kesetiakawanan sosial yang dibuktikan dengan pemberian kurma kepada masyarakat sekitar/tetangga.

    Bukti:
    a. Pak Ayub merupakan perantau yang sukse. Ia pun selalu memberi kurma kepada tetangga-tetangga di kampungnya.
    b. Di setiap bulan suci Ramadhan, biasanya Pak Ayub tiba-tiba muncul. Ia mendatangi setiap rumah dengan sepeda tuanya. Setiap rumah, ia beri kurma.

    2. Latar
    a. Latar tempat
    Latar tempat peristiwa di suatu kampung.
    Bukti:
    1) Dan di saat puasa berjalan dua puluh hari, seseorang tak dikenal mendatangi rumah-rumah warga kampung.
    2) “Pak Ayub? Kok bukan Pak Ayub? Apakah ini jelmaan pemilik kurma, yaitu Allah?” begitu gumam kami di kampong seraya mengenang tutur kata yang pernah terlontar dari mulut Pak Ayub.
    b. Latar waktu
    Latar waktu dijelaskan beberapa bagian yaitu sore hari, pagi dan bulan Ramadhan. Pada bulan suci Ramadhan merupakan penunjuk waktu yang paling menonjol.
    Bukti:
    Tak lama bedug berbuka puasa berdentam. Kami terbayang kurma dari Allah, begitu tutur Pak Ayub dulu tentang keikhlasannya, yang tadi sore diantara Zamzani.
    c. Latar Sosial
    Latar sosial menjelaskan keadaan suatu kampung dan kebiasaan pada bulan suci Ramadhan. Beragam kutipan tersebut terdapat beragam suasana yang tercipta.
    1) Suasana bahagia
    Sementara perantau yang dulu pulang bawa dan nyumbang macam-macam untuk surau, masjid, jalan, tugu, dan balai pemuda, kini bertambah banyak. Bingkisan Ramadhan dan  lebaran pun  silih berganti diterima warga kampung.
    2) Suasana haru
    “Pak Ayub? Dimana beliau sekarang?”

    “Telah mendahului dua tahun lalu!”

     “Maksud tuan muda, meninggal?”

    “Tuhan berkata begitu!”

    3. Penokohan
    Tokoh memiliki sifat yang mendukung cerita. Berikut tokoh dan penokohan yang mendukung kutipan cerita.
    a. Pak Ayub
    Fisik: kurus, jangkung. Ia selalu berkata lunak
    Fsikis: baik
    bukti
    1) Pak Ayub, tubuhnya kurus jangkung, dan selalu mengenakan baju guntin cina.
    2) Pak Ayub selalu berkata lunak, “Itu kurma dari Allah.”

    b. Zamzani
    Fisik: muda, wajah bersih, dagu berjanggut, berkumis tipis.
    Fsikis: baik, amanah.
    Bukti
    1) Ia berpeci, dagunya berjanggut, kumisnya tipis, masih muda, membagikan kurma sebagaimana Pak Ayub.
    2) Pak Ayub berpesan ke saya, agar setiap Ramadhan, paling tidak sekali, untuk membagi-bagian kurma ke dusun ini.

    c. Warga: Suka berprasangka
    Bukti
    1) Kadang, ada-ada saja pikiran buruk melintas di benak kami.
    2) Banyak kalimat jangan-jangan melintas di benar orang kampung.

Pertanyaan Lainnya