menjelaskan perkembangan kebudayaan aceh

Masing-masing budaya daerah saling mempengaruhi dan dipengaruhi oleh kebudayaan daerah lain maupun kebudayaan yang berasal dari luar Indonesia.Salah satu kebudayaan tersebut adalah kebudayaan Aceh. Aceh memiliki budaya yang unik dan beraneka ragam. Kebudayaan Aceh ini juga dipengaruhi oleh budaya-budaya melayu dan Timur Tengah, karena letak Aceh yang strategis karena merupakan jalur perdagangan antara Barat – Timur.

Aceh merupakan salah satu daerah yang paling awal menerima ajaran Islam. Sekarang hampir seluruh masyarakat Aceh beragama Islam, oleh karena itu Aceh mendapat julukan ”Serambi Mekah”. Aceh merupakan daerah yang kaya akan kebudayaannya seperti tarian, seperti : Didong, Rapa’i Geleng, Likok Pulo, Saman, Seudati dan tarian – tarian terkenal lainnya. Kebanyakan remaja Aceh sekarang tidak membudayakan budayanya tersebut. Pergeseran nilai kebudayaan tersebut terjadi karena beberapa faktor, salah satunya yaitu : banyak remaja Aceh sekarang menganggap budaya Aceh seperti Tari – tari Aceh merupakan hal yang norak dan mereka cenderung lebih menyukai.

Setiap – setiap daerah di Aceh memiliki budaya yang berbeda namun memiki ciri khas yang hampir serupa. Disetiap tarian Aceh biasanya selalu ada lagu iringan, dan disetiap bagian – bagian daerah Aceh yang memiliki bahasa yang berbeda. Sehingga jika berbeda asal tarian itu maka lagu iringannya pun akan menggunakan bahasa yang berbeda.


Corak kesenian Aceh banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Islam, akan tetapi budaya tersebut telah diolah dan disesuaikan dengan nilai-nilai budaya yang berlaku. Seni tari yang terkenal dari Aceh antara lain seudati, seudati inong, dan seudati tunang. Seni lain yang dikembangkan adalah seni kaligrafi Arab, seperti yang banyak terlihat pada berbagai ukiran mesjid, rumah adat, alat upacara, perhiasan, dan sebagainnya. Selain itu berkembang seni sastra dalam bentuk hikayat yang bernafaskan Islam, seperti Hikayat Perang Sabil.