fungsi elemen estestis adalah
Seni
NitaChill
Pertanyaan
fungsi elemen estestis adalah
2 Jawaban
-
1. Jawaban FerDiss
agar nikmat di pandang oleh penikmat senirupa tsb. -
2. Jawaban ssitiii
Elemen estetis ini bisa berupa hal yang bersifat pribadi maupun universal. Ini berlaku untuk permainan warna, motif, maupun ukiran atau relief. Unsur-unsur tersebut bisa terdapat pada fisik ruangan, komponen interior, maupun aksesori yang berfungsi sebagai elemen estetis pendukung interior.
Umumnya aksesori yang digunakan memiliki unsur seni yang disesuaikan dengan selera dan pribadi pemiliknya. Akan tetapi, dalam pemilihan aksesori dan peletakannya pun, sebaiknya diperhatikan dan dipertimbangkan beberapa hal. Ini demi memaksimalkan tujuan peletakan aksesori tersebut.
Jangan sampai peletakan aksesori justru tak memunculkan citra yang ingin ditampilkan, atau malah mengakibatkan penataan ruangan terasa janggal. Aksesori merupakan salah satu unsur interior yang paling terakhir dipikirkan. Umumnya, dalam pemilihan dan penataan aksesori, pemilik atau pemakai ruang yang lebih berperan.
Tema dan warna
Hal-hal yang sebaiknya menjadi pertimbangan seseorang dalam memilih aksesori adalah tema, gaya, warna, ukuran, dan jumlah. Tema merupakan hal utama yang sangat menentukan pantas atau tidaknya unsur tersebut dipadukan dalam sebuah penataan interior.
Memang tidak selalu Anda harus memilih tema yang sama dengan interior, tetapi setidaknya aksesori tersebut bisa sesuai dengan tema interior lain yang mendominasi ruangan. Contohnya, dalam penataan interior modern bergaya minimalis dimasukkan unsur etnik pada aksesori berupa vas bunga atau pigura.
Adapun gaya adalah unsur yang lebih spesifik daripada tema. Seperti tema tradisional bisa bergaya Jawa, Toraja, atau Minang. Orang juga bisa memilih tema klasik, misalnya dengan gaya Rococo, Baroque, atau Renaissance.
Jadi, memilih gaya juga sangat penting Anda tentukan, terutama pada ruang yang bertema klasik dan tradisional. Oleh karena kedua gaya tersebut biasanya memiliki filosofi yang lebih mendalam.
Jangan sampai terjadi, misalnya, orang menentukan ukiran bergaya Jawa pada interior tradisional bergaya Bali. Atau, sekadar melihat gaya klasik, kemudian seseorang meletakkan lukisan dari zaman yang berbeda dengan gaya klasik tersebut. Hal itu bisa sangat mengganggu, bahkan merusak perancangan interior.
Di samping itu, sebuah wujud kesatuan dalam desain tak lepas dari warna, selain bentuk, tema, dan gaya. Warna dapat menyatukan beberapa unsur yang berbeda dalam satu perancangan.
Selain pertimbangan dari desainer interior atau orang yang berkecimpung dalam dunia seni rupa, Anda juga dapat berpatokan pada panduan memilih kombinasi warna yang tepat dari buku-buku colour guide. Bila Anda memiliki warna-warna favorit yang sedikit mencolok, bisa tetap menampilkannya sebagai aksen dalam ruang. Tentu saja warna itu tetap harus diatur komposisi dan intensitas warnanya supaya tak terlalu mendominasi keseluruhan bidang.