apakah hambatan yang masih dialami oleh pemerintahan indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang demokratis di indonesia?
Pertanyaan
1 Jawaban
-
1. Jawaban diahviolin
Kelas: XI
Mata Pelajaran: PPKN
Materi: Demokrasi
Kata Kunci: Hambatan Demokrasi
Pembahasan:
Hambatan yang masih dialami oleh pemerintahan Indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang demokratis:
1. Maraknya politik uang
Politik uang adalah penggunaan imbalan uang dan janji-jani akan imbalan baik kepada perorangan maupun golongan, agar memilih salah satu calon atau partai politik dalam pemilihan umum.
Politik uang digunakan oleh calon yang ingin terpilih dengan segala cara,baik sebagai kepala daerah maupun anggota parlemen.
Politik uang ini merusak, karena para pemilih tidak memilih calon ebrdasarkan kualitas atau kemampuannya, namun hanya berdasarkan imbalan yang diterima saja.
Politik uang juga berbahaya, karena calon yang terpilih akan sangat mungkin menggunakan kekuasaanya untuk mengemmbalikan “modal” yang dikeluarkan untuk imbalan pemilihnya, dengan cara korupsi, kolusi dan nepotisme.
2. Maraknya korupsi, kolusi dan nepotisme
Korupsi adalah menyalahgunakan kekuasaan untuk kepentingan pribadi atau golongan. Kolusi adalah menerima imbalan atau suap dari pihak lain untuk kekuasan itu. Nepotisme adalah menunjuk orang yang dekat dalam jabatan pemerintahan.
Korupsi, kolusi dan nepotisme berbahaya bagi demokrasi karena pemerintahan yang dipenuhi penyalahgunaan kekuasaan tidak akan bisa memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya. Anggaran pemerintahan hanya digunakan untuk memperkaya pejabat yang korup. Dan pembangunan tidak dapat berjalan karena dana pembangunan dikorupsi.
Akibatnya, rakyat akan bersifat apatis atau acuh tak acuh terhadap demokrasi, karena pemimpin yang dipilih dalam proses demokrasi tidak dapat menjalankan tugasnya.
3. Kondisi ekonomi
Kondisi ekonomi yang buruk, seperti kemiskinan dan tingkat pengangguran yang tinggi akan membuat masyarakat mudah tergoda terhadap politik uang. Kondisi ekonomi juga mudah disalahgunakan oleh calon pemimpin, untuk kampanyenya. Rakyat yang putus asa akan mudah tertarik janji-janji ini, tanpa meihat benar tidaknya janji tersebut.
4. Faham radikalisme
Faham radikalisme yang berkembang banyak yang menentang demokrasi, mengganggap demokrasi tidak sesuai dengan ajaran agama, dan memiliki sikap intoleran terhadap pemeluk agama lain. Radikalisme ini dapat merusak ketentraman masyarakat dan mengancam demokrasi.
5. Pendidikan Rendah
Masyarakat dengan pendidikan rendah akan mudah terperdaya janji-jani politisi, juga mudah terpengaruh terhadap faham radikalisme di atas. Sehingga, meningkatkan pendidikan masyarakat sangat penting untuk mewujudkan masyarakat demokratis.