penyajian unsur berita di awal paragraf
B. Indonesia
Fitriayu5
Pertanyaan
penyajian unsur berita di awal paragraf
2 Jawaban
-
1. Jawaban dimassastra123
agar cerita menjadi lebih jelas
maaf ya kalo salah:) -
2. Jawaban Zalfa812
Berita adalah laporan yang disajikan melalui media massa (surat kabar, televisi, radio, dll.), yang bersifat faktual, aktual, dan penting bagi khalayak. Faktual berarti sesuai kenyataan, bukan karangan fiktif. Aktual berarti baru saja terjadi, belum diketahui banyak orang, dan masih hangat untuk dibicarakan. Jadi, sebuah laporan tidak akan dianggap berita apabila kejadian yang dilaporkan itu (1) fiktif, tidak benar-benar terjadi; (2) sudah berlangsung lama; (3) sudah diketahui banyak orang; atau (4) sudah tidak hangat untuk dibicarakan.
Struktur Berita & Unsur-Unsur Berita
Teks berita disusun dengan menggunakan struktur piramida terbalik seperti padabagan di bawah ini.
[bagan- struktur berita berupa piramida terbalik]
Bagian lead news (teras berita) memiliki sifat paling penting dibanding bagian body news dan leg news. Teras berita berisi informasi yang paling penting, paling esensial, dan merupakan pokok-pokok isi berita. Maka dari itu, apabila kita ingin mengetahui pokok-pokok isi berita, maka kita cukup membaca paragraf pertama berita tersebut.
Karena teras berita harus berisi pokok-pokok isi berita, teras berita ditulis dengan rumus 5W1H. 5W1H merupakan singkatan dari unsur-unsur berita: what (apa), where(di mana), when (kapan), who (siapa), why(mengapa), dan how (bagaimana). Artinya, di dalam teras berita, harus ada informasi yang menjawab pertanyaan:
(1) Apa peristiwa/kejadian/kenyataan yang diberitakan? (unsur what)
(2) Di mana peristiwa/kejadian/kenyataan itu terjadi? (unsur where)
(3) Kapan peristiwa/kejadian/kenyataan itu terjadi? (unsur when)
(4) Siapa pelaku, dalang, korban, atau orang yang terlibat di dalamnya? (unsurwho)
Keterangan: Unsur who ini terbagimenjadi tiga macam, yaitu: (1)institution who, yakni unsur who yang berupa institusi atau lembaga; (2)individual who, yakni unsur who yang berupa perseorangan/individu; dan (3)plural who, yakni unsur who yang berupa kelompok orang.
(5) Mengapa peristiwa/kejadian/kenyataan itu terjadi? (unsur why)
Keterangan: Unsur why adalah unsur yang berupa informasi tentangpenyebab, motivasi, atau latar belakangterjadinya suatuperistiwa/kejadian/kenyataan.
(6) Bagaimana kronologi peristiwanya, bagaimana caranya, bagaimana akibatnya, bagaimana proses kejadiannya? (unsur how)
Bagian body news (tubuh berita) memilikisifat cukup penting karena berisi informasi-informasi yang memperjelas, memperdetail, atau memperinci informasi dalam teras berita. Bagian leg news (kaki berita) memiliki sifat kurang penting karena hanya berupa informasi tambahan yang jika dihilangkan tidak akan berpengaruh pada kelengkapan berita.
Ada tiga alasan berita ditulis dengan struktur piramida terbalik. Pertama, agar pembaca yang sangat sibuk bisa langsung mengetahui garis besar isi berita dengan hanya membaca paragraf pertama (paragraf teras berita). Kedua, agar editor bisa langsung memotong kaki berita jikaberita terlalu panjang sementara kolomkoran yang tersedia sangat terbatas.Ketiga, agar wartawan tidak sampaimelupakan atau melewatkan informasi penting dalam berita yang ia tulis.
Pedoman Penulisan Berita
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI)menyusun Pedoman Penulisan Beritayang isinya antara lain sebagai berikut.
(1) Teras berita ditempatkan di paragraf pertama dan harus mencerminkan pokok terpenting berita.
(2) Teras berita tidak lebih dari 45 kata dan sebaiknya tidak lebih dari 3 kalimat.
(3) Hal-hal yang tidak begitu mendesak hendaknya dimuat dalam tubuh berita.
(4) Unsur why dan how diperjelas dalam tubuh berita, tidak dalam teras berita.
Berdasarkan pedoman yang sudah disepakati oleh PWI tersebut, dapat disimpulkan bahwa unsur what, where, when, dan who itu wajib ditulis dalam teras berita, tidak boleh dalam tubuh berita. Unsur why dan how yang dirasa sangat penting, menarik, dan berkaitan erat dengan pokok berita ditulis dalam teras berita, sedangkan unsur why danhow yang tidak terlalu penting harus diuraikan dalam tubuh berita.
Ketika membuat teras berita, seorang jurnalis bebas menentukan pola penyajiannya, bisa berupa what-where-when-who, who-what-why-where-when,how-who-what-where-when, dan lainsebagainya. Pola penyajian teras berita tidak harus selalu diawali oleh salah satu unsur 5W1H, boleh juga diawali oleh pertanyaan (question), komentar (comment), kutipan perkataan tokoh (quotation), jeritan (exclamation), dan lain-lain.